Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi momok kesehatan masyarakat global.  Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah setiap tahunnya.  Di Indonesia sendiri, penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak, dengan angka mencapai 651.481 jiwa per tahun (Institute for Health Metrics and Evaluation, 2019).

Pria berisiko terkena penyakit jantung 10 tahun lebih awal dibandingkan wanita. Selain itu, ada peringatan dini yang gampang disadari: disfungsi ereksi (DE). Dokter dari Johns Hopkins bilang, masalah di "urusan ranjang" ini bisa jadi tanda awal masalah jantung.

Jangan khawatir, mengetahui hal ini bisa jadi pendorong semangat Anda untuk menjaga kesehatan jantung Anda lebih baik lagi.

Disfungsi Ereksi: Salah Satu Tanda Bahaya Penyakit Jantung

Banyak pria yang menganggap disfungsi ereksi itu ketidakmampuan sama sekali untuk ereksi.  Padahal, tanda awalnya bisa berupa kesulitan mempertahankan ereksi hingga selesai berhubungan seksual.

"Ingat, disfungsi ereksi bukan hal normal seiring usia tua.  Ini biasanya tanda adanya masalah fisik di tubuh Anda."

Kenapa disfungsi ereksi bisa jadi peringatan dini penyakit jantung?  Karena organ pria, seperti jantung, adalah organ yang memiliki pembuluh darah.  Arteri di organ pria lebih kecil daripada jantung, sehingga kerusakan arteri sering muncul lebih dulu. Artinya, pria usia 40-an dengan disfungsi ereksi (tanpa faktor risiko jantung lain) punya risiko 80% terkena penyakit jantung dalam 10 tahun.

Waspadai 5 Tanda Bahaya Penyakit Jantung pada Pria:
  1. Disfungsi Ereksi (DE): Kesulitan mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual bisa menjadi pertanda awal masalah jantung.
  2. Nyeri Dada: Rasa sakit, tekanan, atau sesak di dada, terutama saat beraktivitas fisik, bisa jadi tanda aliran darah ke jantung terhambat.
  3. Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik atau berbaring, bisa menandakan jantung tidak mendapatkan cukup oksigen.
  4. Kelelahan Berlebihan: Rasa lelah yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah istirahat, bisa menjadi tanda kelemahan otot jantung.
  5. Pusing dan Pingsan: Pusing atau pingsan secara tiba-tiba bisa menandakan gangguan aliran darah ke otak, yang berpotensi dipicu oleh PJK.

Semakin cepat Anda mengatasi semakin baik.  Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.  Dokter bisa mengatasi faktor risiko penyakit jantung seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, atau kelebihan berat badan.  Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari serangan jantung atau stroke.

Testosteron Rendah Juga Bisa Jadi Faktor Risiko Lainnya

Selain disfungsi ereksi, kadar testosteron yang rendah juga bisa jadi tanda peringatan penyakit jantung dan diabetes.  Kadar testosteron rendah sering dikaitkan dengan penurunan gairah seks, tapi ternyata bisa lebih serius dari itu.

Lemak perut dan sindrom metabolik (gula darah tinggi, kolesterol tidak sehat, dan berat badan berlebih di bagian tengah tubuh) juga bisa jadi pertanda masalah jantung.  Testosteron rendah bisa menjadi salah satu bagian dari risiko ini.

Ingat, perubahan fungsi seksual bisa jadi tanda masalah kesehatan yang lebih besar.  Jangan abaikan hal ini dan segera periksakan diri ke dokter.  Pria seringkali tidak sadar bahwa masalah seksual bisa jadi tanda bahaya penyakit jantung.  Jadi, dengarkan "pesan" dari tubuh Anda.

Apa itu Penyakit Jantung Koroner?

Penyakit Jantung Koroner terjadi ketika arteri koroner, pembuluh darah yang memasok darah kaya oksigen ke jantung, mengalami penyumbatan akibat penumpukan lemak.  Akibatnya, aliran darah ke otot jantung terhambat, sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan.

Bisakah Penyakit Jantung Koroner Disembuhkan?

Sayangnya, Penyakit Jantung Koroner tidak bisa disembuhkan secara total.  Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kondisinya dan mencegah perburukan, yaitu:

  • Mengubah Gaya Hidup: Ini adalah langkah terpenting.  Terapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, mengontrol tekanan darah tinggi, menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Minum Obat: Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, mencegah angina (nyeri dada), mengurangi risiko pembekuan darah, atau mengontrol gula darah (pada penderita diabetes.
  • Prosedur Stenting Koroner:  Dalam kasus penyumbatan arteri yang parah, dokter mungkin menyarankan prosedur intervensi koroner perkutan (percutaneous coronary intervention - PCI) yang biasa disebut angioplasti.  Prosedur ini melibatkan pemasangan stent, semacam ring kecil, untuk membuka arteri yang tersumbat.
  • Operasi Bypass Arteri Koroner:  Pada kasus tertentu, operasi bypass mungkin diperlukan.  Dokter akan mengambil pembuluh darah dari bagian lain tubuh dan memasangnya di sekitar arteri yang tersumbat, sehingga aliran darah ke jantung dapat kembali lancar.

Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Tepat

Penyakit Jantung Koroner terkadang tidak menunjukkan gejala hingga terjadi serangan jantung atau stroke.  Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau mengalami gejala yang mencurigakan.  Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan jantung Anda dan mencegah komplikasi serius di masa depan.

Jaga Kesehatan Jantung Anda dengan Pemeriksaan Jantung Lengkap

Tes Stres EKG (Elektrokardiogram)

  • Memeriksa kesehatan jantung dan aliran darah di jantung Anda.
  • Membantu mendeteksi kemungkinan penyumbatan arteri koroner yang dapat menyebabkan angina atau serangan jantung.

Tes Ekokardiografi

  • Pemeriksaan medis non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur dan fungsi jantung Anda.
  • Membantu mendeteksi berbagai kelainan jantung, seperti katup jantung yang bocor, otot jantung yang lemah, dan cairan di sekitar jantung.

Skor Risiko Jantung dengan CT Scan

  • Memprediksi risiko Anda terkena penyakit jantung koroner di masa depan.
  • Membantu dokter Anda menentukan pilihan pengobatan terbaik untuk Anda.

Rumah Sakit UCSI, Malaysia Menerima Medical Check Up & Perawatan Jantung Anda

Rumah Sakit UCSI di Malaysia menawarkan perawatan penyakit jantung koroner yang komprehensif dan mutakhir.  Kami memiliki tim dokter spesialis jantung berpengalaman yang siap membantu Anda menjaga kesehatan jantung. Profesor Dr Raja Amin Bin Raja Mokhtar,  seorang ahli bedah jantung dan toraks terkemuka di Malaysia.

Dr. Raja Amin Bin Raja Mokhtar

Kenalan Dengan Professor Dr Raja Amin Bin Raja Mokhtar

Beliau memiliki kualifikasi yang mengesankan, termasuk:

  • MBBS (University of Malaya)
  • M.Surg (University of Malaya)
  • FRCSEd (Fellowship of the Royal College of Surgeons of Edinburgh, UK)
  • FAMM (Fellowship of the Academy of Medicine of Malaysia)

Professor Dr Raja Amin memiliki pengalaman luas di bidang bedah jantung dan toraks. Beliau pernah menjabat sebagai:

  • Konsultan Bedah Jantung dan Toraks di rumah sakit swasta di Johor (2000)
  • Konsultan Bedah Jantung dan Toraks Tamu di KPJ Puteri Specialist Hospital (2001-2009)
  • Konsultan Bedah Jantung dan Toraks Tamu di Sultanah Aminah Hospital (2001-2005)

Saat ini, Professor Dr Raja Amin adalah kepala, profesor, dan konsultan senior bedah jantung dan toraks di Divisi Bedah Jantung, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Malaya.

Jangan abaikan kesehatan jantung Anda.  Hubungi DokterMalaysia hari ini untuk medical check up dan juga konsultasi dengan Professor Dr Raja Amin Bin Raja Mokhtar.

DokterMalaysia adalah perwakilan resmi Rumah Sakit UCSI Malaysia di Indonesia.